Malam readerss, mimin lagi padet-padetnya nih sekarang, cuma mimin tetep sediain waktu untuk posting cerita-cerita horror yang mimin ketahui walau agak lama liburnya, haha. Cerita horror kali ini berasal dari sebuah rumah di pinggiran kota di selatan Long Island, New York. Yakk rumah ini terkenal dengan nama The Amityville House, rumah besar bergaya kolonial belanda yang terletak di jalan Ocean Aveneu nomor 112. Lantas apa yang membuat rumah ini terkenal dengan keseramannya? Hiiiii.. Diberitakan pada tahun 1974 seorang pria bernama Ronald De Feo, Jr menembak mati 6 anggota keluarganya di rumah tersebut. Karena di bunuh dengan keji ke 6 anggota keluarganya tersebut memilih untuk tidak masuk ke alam baka dan tetap bergentayangan di rumah tersebut. Rumah ini kosong selama 13 bulan setelah terjadi kasus pembunuhan tersebut, sampai akhirnya rumah Amityville ini laku terjual seharga $80.000 oleh keluarga George Lutz. George Lutz mengetahui latar belakang rumah yang Ia beli, namun ia cuek aja nih readerss dengan kasus pembunuhan yang terjadi pada rumah tersebut.
Pada 18 Desember 1975 keluarga George Lutz resmi menempati rumah Amityville ini, teman-teman George Lutz yang juga mengetahui latar belakang rumah ini mendesak George untuk segera melakukan pemberkatan di rumah tersebut. Di panggillah Bapa Mancuso seorang imam katolik yang bersedia melakukan pemberkatan di rumah itu. Saat hendak mengibaskan air suci ke suatu ruangan Bapa Mancuso mendengar suara, "Get Out !" - "Keluar Kau !" , Bapa Mancuso tidak menceritakan langsung hal yang didengarnya dari ruangan tersebut ke keluarga George,
namun beberapa hari setelahnya Bapa Mancuso menelpon keluarga Geroge dan menasehatkan agar mereka tidak menggunakan ruangan dimana suara aneh tersebut terdengar. Mendengar nasihat Bapa Mancuso, Kathy (istri George) mengurungkan niatnya untuk memakai ruangan tersebut sebagai ruangan menjahitnya. Bapa Mancuso pun mengadakan kunjungannya yang ke dua untuk memastikan keluarga George baik-baik saja, namun setelah kunjungannya yang kedua, Bapa Mancuso terkenan demam yang sangat tinggi dan terdapat tanda stigmata yang samar pada lengan kanannya.
Hal-hal aneh pun mulai terjadi di rumah tersebut dimana George sendiri selalu terbangun pada pukul 03.15 pagi dan tak sadar jalan ke garasi tempat penyimpanan kapal yang di yakini bahwa garasi tersebut merupakan tempat pembunuhan yang dilakukan Ronad De Feo. Kathy mendapatkan mimpi buruk tentang pembunuhan dan saat dimana ia melakukan persetujuan pembelian rumah tersebut, anak-anak mereka juga mulai tertidur telungkup, posisi yang sama saat mayat keluarga De Feo ditemukan.
Kathy menemukan sebuah ruangan kecil di belakang basement rumah yang dindingnya di cat merah, ruangan tersebut tidak ada di dalam denah rumah dan anjing peliharaannya menolak untuk mendekati ruangan tersebut dan selalu menggonggong ke arah "The Red Room" tersebut. Dan yang parahnya Kathy mendapatkan bekas berwarna merah di dadanya yang di sebabkan oleh sesuatu kekuatan yang tak terlihat, dan ia di angkat dari tempat tidurnya setinggi dua kaki. Akibat peristiwa-peristiwa tersebut keluarga George Lutz memutuskan untuk tidak tinggal lagi di rumah tersebut, mereka bergegas membenahi barang-barang berharga untuk di bawa pindah dari rumah tersebut. Keluarga George pun sementara pindah ke rumah ibu Kathy, barang-barang yang tersisa pun di angkut oleh tukang yang di sewa oleh keluarga George Lutz. Tukang tersebut kemudian menceritakan berbagai fenomena aneh saat ia hendak membenahi barang-barang yang tersisa, mulai dari jam yang selalu berdentang tiap pukul 2.40 siang sampai beratnya vas bunga yang akan di angkat, padahal ukurannya sangat kecil.
Nah begitulah kira-kira readerss kisah dari rumah berhantu Amityville ini, tertarik ga readerss untuk membeli rumah murah yang nyatanya rumah tersebut berhantu? haha kalo mimin si mimin paksain dah, beli tapi langsung di bongkar kali ya, secara susah banget nyari rumah yang harganya miring, ya semoga readerss yang membaca post "Haunted House Amityville" ke depannya dapet rumah yang cakep dan tak berhantu, amin.
